Thursday 31 May 2012

BATUAN HERMATIT (HETMATITE STONE)


Kata hematit berasal dari bahasa yunani yaitu Haima yang berarti “darah”, karena mineral ini berwarna merah. Selain berwarna merah, hematit mempunyai berbagai macam warna dari yang berwarna hitam untuk baja atau perak abu-abu, coklat sampai coklat kemerahan, atau ada juga yang menyebut hematite merupakan bijih besi yang berwarna merah kehitam-hitaman.
Mineral ini yang mendominasi Mars sehingga memberi warna merah pada planet tersebut. Kesimpulan bahwa hematit berwarna abu-abu sebagaimana banyak ditemui di Meridiani Planun merupakan indikator mineral dari keberadaan air di Mars pada masa lalu. Hal ini berdasarkan kenyataan ditemukannya deposit mineral ini pada air terjun atau mata air panas bermineral di Bumi.

Hematite mempunyai struktur heksagonal (rhombohedral) yang sesuai dengan space group R3c (Cornell, 2003). Seperti magnet ferrite lainnya, hematite mempunyai sifat mekanik yang kuat dan tidak mudah terkorosi dengan kekerasan 5-6 skala mohs karena memiliki ketahanan kimia yang baik terhadap lingkungan, selain itu hematit mempunyai berat jenis 4.9-5.36 gr/cm2.
Hematite banyak digunakan sebagai material awal pada pembentukan senyawa magnet ferrite (Smallman, 1999), hematite merupakan salah satu jenis magnet ferrite dan termasuk dalam golongan oksida sederhana (Skomski, 1999). Material ini banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan magnet kelas tak permanen (soft magnet) dan magnet permanen (hard magnet).
Disamping itu magnet ferrit mempunyai koersivitas magnetik sangat stabil terhadap pengaruh medan luar serta temperatur yang cukup baik (Priyono, 2004). Hematite mempunyai titik lebur yang tinggi, yaitu sekitar 1350°C (Cornell,2003). Sifat hematite yang elektronegatif membuat material ini stabil dan tidak mudah bereaksi dengan senyawa lain. Sifat tersebut menyebabkan dibutuhkan temperatur yang tinggi untuk memecah ikatan Fe dalam proses substitusi.
Hematite merupakan campuran dari 70% besi yang bercampur dengan 30% oksigen (Fe2O3). Selanjutnya karna unsur-unsur logam itu berat dan oleh karna gravitasi bumi maka persenyawaan (mineral) tersebut mengalami pemindahan baik oleh gravitasi maupun air tanah yang kemudian terendapkan atau terakumulasi pada ceukungan-cekungan dipermukaan bumi berupa sungai, tepatnya disepanjang aliran sungai atau pada chanel bar dan piont bar, selanjutnya karna konsentrasi yang sudah besar maka material-material ini akan mengalami kompaksi sehingga membentuk endapan hematit. Ada pula yang menyebutkan jika mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung api. Terjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi
            Tanah liat berukuran kristal hematit juga dapat terjadi sebagai mineral sekunder yang terbentuk oleh proses pelapukan dalam tanah, dan bersama dengan oksida besi lainnya. Hematit bisa berasosiasi dengan batuan beku, sedimen dan metamorf. Hematit pada batuan beku biasanya berasosiasi dengan proses hidrotermal yang kaya akan sulfur dan sulfat tapi sedikit oksigen, mendekati reduksi atau anoxyc.



DAFTAR PUSTAKA
Yashinta, Maria.2011. Analisis Struktur Kristalin Hematite yang Disubtitusi Ion Manganes dan Ion Titaniaum. Semarang : Universitas Diponegoro.
Priyono.  Yuli  Astanto. Happy Traningsih & Ainie Khuriati R.S. 2004. Efek  Aditiv  Al2O3 Terhadap Struktur dan Sifat Fisis Magnet Permanen BaO.6(Fe2O3). Jurnal  Berkala  Fisika.  Vol. 7, No. 2, April 2004, hal 69-73.
Skomski, Ralph dan Coey, JMD.1999. Permanent Magnetism.  London : The Institude of  Physic. 
Smallman,  R. E.  dan R. J.  Bishop. 1991. Metalurgi Fisik Modern  dan  Rekayasa Material.  Edisi keenam. Terj. Sriati Djaprie. Jakarta: Erlangga.
Cornell, R.M. and U. Schwertmann. 2003. The Iron Oxides. Weinheim:  WILEY-VCH.

No comments:

Post a Comment